Yogyakarta – pemerintahan Perkotaan Yogyakarta sedang mengusulkan registrasi arsip beragam dokumentasi kawasan Kotabaru sebagai bagian memori kolektif bangsa (MKB) ke badan Arsip Nasional Republik Negara Indonesia (ANRI). Kawasan Kotabaru Yogyakarta merupakan area cagar budaya yang tersebut di dalam masa sesudah itu merupakan permukiman warga Eropa. Sejumlah bangunan bergaya indis masih terawat dalam kawasan yang dimaksud terbentuk pada awal abad ke-20 itu.
Berkonsep garden city di sedang kota pada masa silam, kawasan Kotabaru dilengkapi sarana prasarana komplit seperti sekolah hingga tempat ibadah yang digunakan sebanding tuanya dengan pemukiman ke area itu.
Kepala Dinas Perpustakaan juga Kearsipan Daerah Perkotaan Yogyakarta Afia Rosdiana menuturkan, Kotabaru dipilih sebab miliki banyak sisi historis perkembangan penting perjalanan sejarah bangsa juga Perkotaan Yogyakarta dan juga berubah menjadi kawasan cagar budaya.
“Registrasi dokumen sejarah kawasan Kotabaru ke arsip nasional ini untuk memulai pembangunan basis data kemudian memacu peningkatan akses universal terhadap arsip warisan dokumenter kawasan itu,” kata Afia, Hari Sabtu 12 Oktober 2024.
Menelusuri Arsip Kotabaru
Arsip-arsip terkait Kotabaru yang tersebut mungkin saja pada waktu ini masih tersebar dalam beragam lembaga baik pemerintah maupun organisasi lainnya juga perorangan dapat terselamatkan dari risiko musnah atau hilang.
“Kami masih mencari juga menelusuri arsip-arsip terkait tematik kawasan Kotabaru,” kata dia.
Afia mengemukakan MKB merupakan arsip dari sejarah perjalanan bangsa dan juga merupakan aset nasional yang digunakan menggambarkan identitas lalu jati diri bangsa. Register MKB berubah jadi daftar arsip yang tersebut diakui negara.
Lembaga kearsipan Daerah Perkotaan Yogyakarta mulai 2024 menjalankan kegiatan registrasi arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa dengan tematik kawasan Kotabaru itu.
“Arsip sejarah resmi kawasan Kotabaru dapat menjadi pengetahuan bagi warga di dalam seluruh Indonesia,” kata dia.
Sejarah Kotabaru
Kotabaru adalah kawasan cagar budaya kemudian pada konteks historis menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting kemudian sejarah Daerah Perkotaan Yogyakarta. Pada masa kolonial, Kotabaru berubah jadi tonggak pencapaian besar penyelenggaraan kawasan hunian modern. Pada masa Jepang, kawasn ini menjadi hunian dan juga aktivitas militer. Kotabaru juga bermetamorfosis menjadi saksi melawan perjuangan penduduk Yogyakarta di mempertahankan kemerdekaan di kejadian Penyerbuan Kotabaru.
Afi menjelaskan, Memori Kolektif Bangsa adalah sebuah deposit arsip yang mana memuat informasi yang tersebut beraneka rupa.
Syarat untuk registrasi arsip sebagai MKB ini antara lain arsip yang dengan bobot wawasan kebangsaan yang mana memiliki signifikansi sejarah, bentuk juga corak arsip. Termasuk memiliki signifikansi sosial, spiritual, atau komunitas, arsip yang dimaksud unik serta langka, arsip yang tersebut berintegritas, kondisi fisik arsip utuh juga dapat dipercaya, juga arsip yang digunakan autentik.
Saat ini Dinas Perpustakaan juga Kearsipan Daerah Perkotaan Yogyakarta masih mencari serta menelusuri arsip-arsip terkait untuk MKB kawasan Kotabaru.
Dia mengatakan beberapa arsip yang digunakan sudah ada ada untuk membantu MKB kawasan Kotabaru antara lain arsip tentang pembentukan kawasan Kotabaru dalam masa sesudah itu kemudian arsip tata letak kawasan Kotabaru yang miliki konsep perkotaan dan juga konsep taman di dalam awal pembangunan.
Selain itu arsip tentang insiden dalam Kotabaru yang digunakan miliki nilai sebagai sebuah insiden bersejarah bagi NKRI.
Dinas Perpustakaan juga Kearsipan Perkotaan Yogyakarta juga mengumumkan pencarian daftar arsip terkait Kotabaru sebagai MKB yaitu Surat Keputusan Walikotapraja Yogyakarta sekitar tahun 1964-1969 tentang penetapan nama Jalan Yos Sudarso di dalam sekitar Stadion Kridosono dan juga arsip terkait konstruksi jalan ke sekitar kawasan Kotabaru Perkotaan Yogyakarta dari 1917 sampai sekarang.
Artikel ini disadur dari Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional
