Ribuan Pelari Jelajahi Perbukitan Menoreh pada Tiga Wilayah di Ajang BiosfeRun 2024

Ribuan Pelari Jelajahi Perbukitan Menoreh pada Tiga Wilayah di Ajang BiosfeRun 2024

Yogyakarta – Tak kurang dari 1.000 pelari trail mengikuti event BiosfeRun pada Ahad, 13 Oktober 2024. Dalam kompetisi ini, para partisipan diajak melintasi rute hijau Cagar Biosfer Merapi-Merbabu-Menoreh yang mana tersebar dalam tiga kabupaten yakni Kulon Progo, Magelang, dan juga Purworejo. 

Kawasan penyangga destinasi Candi Borobudur itu telah dilakukan diresmikan sebagai cagar biosfer bumi oleh UNESCO sejak 28 Oktober 2020. 

Dalam event yang mana digagas Badan Otorita Borobudur (BOB) itu, pelari di negara lain yang mana berasal dari 32 negara, seperti Afghanistan, Australia, Bulgaria, India, Rusia, Swiss, Taiwan, Uganda, serta Zimbabwe turut serta.

“Peserta event ini tak sekadar menjadi peserta, tapi kami harapkan juga bisa saja menjadi duta pariwisata hijau kawasan biosfer Perbukitan Menoreh,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Agustin Peranginangin ke sela pembukaan, Ahad.

Dalam event yang dikemas sebagai sport tourism ini, para pelari trail dari bervariasi wilayah Indonesia juga turut serta. Mereka datang dari Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan juga Jawa Tengah. 

Rebranding BOB Forest Run

Agustin mengungkapkan, event BiosfeRun merupakan upaya re-branding event trail BOB Forest Run yang digunakan sudah pernah terselenggara dua kali pada tahun 2022 kemudian 2023.

“Re-branding ini untuk memperluas dampak dengan mengkampanyekan cagar biosfer sebagai bagian pariwisata hijau berkelanjutan,” kata Agustin. “Kami ingin dari BiosfeRun ini warga juga pelaku usaha mau terlibat peduli di urusan konservasi sebagai core value kawasan destinasi.”

Terbagi di tiga kategori lari, yakni 5K, 10K, juga 21K para kontestan diajak
menjelajahi alam asri Perbukitan Menoreh, setelah itu mengingat dan juga membagikan pengalaman tentang pariwisata hijau itu ke khalayak luas. 

Potensi Peluang Usaha Pariwisata Hijau

Ketua Badan Promosi Wisata Daerah (BPPD) DI Yogyakarta GKR Bendara menuturkan sport tourism yang menggali peluang pariwisata hijau di dalam Perbukitan Menoreh ini bisa saja menjadi referensi baru bagi wisatawan perihal Yogyakarta.

“Event seperti ini dapat menampilkan bagian lain dari Yogyakarta selain Malioboro. Lari sudah ada sangat digandrungi wisatawan, sehingga event ini cocok,” kata GKR Bendara.

Keseruan turnamen ini tak semata-mata berfokus pada pengalaman para partisipan mengikuti rute yang digunakan disiapkan. Pada BiosfeRun 2024 kali ini turut melibatkan 120 penari Gedruk kemudian Topeng Ireng yang mana dibawakan oleh kalangan muda desa perbukitan Menoreh. Kedua tarian ini menjadi simbolisme keselarasan terhadap alam yang mana dituangkan pada bentuk rupa topeng untuk merepresentasikan kemarahan untuk perusak lingkungan.

Artikel ini disadur dari Ribuan Pelari Jelajahi Perbukitan Menoreh di Tiga Kabupaten di Ajang BiosfeRun 2024

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *